Sabtu, 02 November 2013

STRATEGI PROSES


PENGERTIAN STRATEGI PROSES
Strategi proses (process strategy) atau strategis transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.

TUJUAN STRATEGI PROSES
Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan batasan manajerial lainnya. Proses yang dipilih akan berdampak jangka panjang terhadap efisiensi dan produksi, serta fleksibilitas, biaya, dan kualitas barang yang diproduksi.
EMPAT STRATEGI PROSES

Fokus pada proses (process focus)
adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di sekitar proses-proses untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi pada tempat yang disebut “job shop”. Dalam sebuah pabrik, proses yang ada mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan, penghalusan, dan pengecatan. Dalam sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa bagian utang, penjualan, dan pembayaran. Dalam sebuah restoran, proses-proses tersebut mungkin berupa bar, panggangan dan toko roti. Fasilitas yang ada terfokus pada proses dalam hal peralatan, tata letak, dan pengawasannya. Mereka menyediakan tingkat fleksibilitas produk yang tinggi seiring produk-produk berpindah sesaat diantara proses-proses yang ada. Setiap proses dirancang untuk melaksanakan beragam aktivitas dan menghadapi perubahan yang kerap muncul. Oleh karena itu, proses ini disebut juga proses sesaat.
Fokus berulang (repetitive focus)
adalah proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalam proses yang kontinu. Lini proses berulang sama dengan lini perakitan klasik. Lini yang digunakan secara luas di hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga, lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yang terfokus pada proses.
Fokus pada produk (product-focused)
adalah fasilitas yang diorganisasikan di sekeliling produk, sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah. Proses ini juga disebut proses kontinu sebab mempunya lintasan produksi yang sangat panjang dan kontinu.
Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bola lampu, bir dan baut dibuat melalui proses yang kontinu. Sebuah fasilitas yang berfokus pada produk menghasilkan produk dengan volume tinggi dan keragaman rendah. Fasilitas dengan sifat khusus ini biasanya membutuhkan biaya tetap yang tinggi. Namun, fasilitas dengan biaya variabel yang rendah dapat dihasilkan utilisasi fasilitas yang tinggi.
Fokus kustomisasi massal
Manajer operasi  telah memproduksi jasa dan barang-barang pilihan ini melalui apa yang disebut dengan kustomisasi massal. Kustomisasi massal merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah. Namun, kustomisasi massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi juga bagaimana secara ekonomis mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya dengan tepat. Kustomisasi massal memberikan kita keragaman produk yang biasanya dapat disediakan oleh manufaktur bervolume rendah (fokus pada proses) dengan biaya seperti manufaktur bervolume tinggi dan terstandardisasi (fokus pada produk). Membangun proses yang gesit yang memproduksi produk terkustomisasi secara cepat dan murah membutuhkan pemanfaatan sumber daya organisasi secara imajinatif dan agresif. Kaitan antara logistik, produksi, dan penjualannya harus erat.

PERBANDINGAN PILIHAN PROSES PRODUKSI

Fokus pada Proses (volume rendah, keragaman tinggi) (contohnya Standard Register)
Berulang(moduler)(contohnya Harley-Davidson)
Fokus pada Produk(volume tinggi, keragaman rendah)(contohnya Nucor Steel)      
Kustomisasi Massal(volume tinggi, keragaman tinggi) (contohnya Dell Computer)
1.       Menghasilkan produk dalam jumlah  kecil dan keragaman tinggi.



2.       Peralatan yang ada memiliki fungsi umum.

3.       Operator memiliki keterampilan umum dan luas.



4.       Terdapat banyak paduan kerja karena setiap pekerjaan berubah.


5.       Persediaan bahan baku relatif tinggi dibandingkan nilai produk.

6.       Barang setengah jadi tinggi dibandingkan output.





7.       Unit bergerak perlahan  dalam pabrik.



8.       Barang jadi biasanya diproduksi sesuai pesanan dan tidak disimpan

9.       Urutan penjadwalan rumit dan memperhatkan keseimbangan antara ketersediaan persediaan, kapasitas, dan layanan pelanggan.

10.   Biaya tetap cenderung rendah dan biaya variabel cenderung tinggi

11.   Anggaran biasanya dilakukan sesuai dengan pekerjaan, diramalkan sebelum melakukan pekerjaan, tetapi hanya diketahui setelah pekerjaan selesai.
1.       Pada jangka panjang produk yang terstandarisasi dengan beberapa pilihan    biasanya dihasilkan dari modul yang ada .

2.       Peralatan bantu khusus digunakan di lini perakitan.


3.       Karyawan dilatih seadanya.






4.       Operasi yang berulang mengurangi pelatihan dan perubahan dalam panduan kerja.


5.       Diterapkan teknik pengadaan JIT.




6.       Diterapkan teknik persediaan JIT.








7.       Pergerakan unit diukur dalam satuan jam dan hari.


8.       Barang jadi diproduksi sesuai dengan peramal berkala.




9.       Penjadwalan didasarkan pada pengembangan beragam model dari modul-modul peramalan.







10.   Biaya tetap bergantung pada fleksibilitas fasilitas.



11.   Biaya biasanya diketahui karena pengalaman sebelumnya.

1.       Menghasilkan produk dalam jumlah besar dan keragaman rendah.



2.       Peralatan digunakan memilih fungsi khusus.

3.       Operator memiliki keterampilan yang tidak terlalu luas.



4.       Pesanan kerja dan paduan kerja sedikit karena mereka terstandardisasi.

5.       Persediaan bahan baku relatif rendah dibandingkan nilai produk.

6.       Barang setengah jadi rendah dibandingkan output.





7.       Ditandai dengan pergerakan unit yang cepat.

8.       Barang jadi biasanya sesuai dengan peramalan dan disimpan.



9.       Penjadwalan biasanya sederhana dan menetepkan satu tingkatan laju output tertentu yang memenuhi.




10.   Biaya tetap cenderung tinggi dan biaya variabel rendah.


11.   Karena biaya tetap tinggi, biaya biasanya tergantung pada utilisasi kapasitas.
1.       Menghasilkan produk dalam jumlah besar dan keragaman tinggi.



2.       Pergantian peralatan secara fleksibel.

3.       Operator yang fleksibel untuk dilatih melakukan kustomisasi jika diperlukan.

4.       Pesanan khusus membutuhkan banyak panduan kerja.


5.       Persediaan bahan baku relatif rendah dibandingkan nilai produk.

6.       Barang setengah jadi diturunkan dengan menerapkan JIT, kanban, dan lean production.


7.       Barang bergerak dengan cepat dalam fasilitas.

8.       Barang jadi diproduksi sesuai pesanan.




9.       Penjadwalan canggih dibutuhkan untuk menangani pesanan khusus.






10.   Biaya tetap cenderung tinggi, tetapi biaya variabel rendah.


11.   Biaya tetap tinggi dan biaya variabel yang dinamis menjadikan pembuatan anggaran sebuah tantangan.

Proses-proses terfokus

Dalam mengupayakan efisiensi, kalangan industri terus melangkah menuju spesialisasi. Fokus yang muncul bersama dengan spesialisasi menghasilkan efisiensi. Manajer yang berfokus pada sejumlah aktivitas, produk, dan teknologi yang terbatas akan bekerja lebih baik. Ketika keragaman produk pada sebuah fasilitas meningkat, biaya rutin meningkat lebih cepat. Ketika keragaman produk, pelanggan, dan teknologi meningkat, kompleksitasnya juga ikut meningkat. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menangani kompleksitas berkembang dengan tidak sebanding. Spesialisasi, penyederhanaan, konsentrasi dan fokus menghasilkan efisiensi. Hal-hal tersebut juga berkontribusi pada kompetensi yang menghasilkan kesuksesan dalam pasar dan finansial.

ANALISIS DAN DESAIN PROSES

Saat menganalisis dan merancang proses untuk mengubah bahan baku menjadi barang dan jasa, terdapat pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah prosesnya dirancang untuk mencapai keunggulan bersaing dari segi diferensiasi, respons cepat, atau biaya rendah?
Apakah prosesnya menghilangkan langkah-langkah yang tidak menambah nilai?
Apakah prosesnya memaksimalkan nilai pelanggan sebagaimana dilihat oleh pelanggan?
Apakah prosesnya akan mendatangkan banyak pesanan?
Sejumlah perangkat dapat membantu memahami kompleksitas dari desain proses dan perancangan ulang proses. Perangkat tersebut merupakan cara sederhana untuk memahami apa yang terjadi atau apa yang harus terjadi dalam proses. Kelima perangkat tersebut ialah:

Diagram alir
Perangkat yang pertama adalah diagram alir (flow diagrant) yang merupakan suatu skema atau gambaran dari perpindahan bahan, produk atau orang.

Pemetaan fungsi waktu
Perangkat yang kedua untuk analisis dan desain proses adalah diagram alir, tetapi dengan ditambahkan waktu pada sumbu horizontalnya. Diagram ini kadang disebut sebagai pemetaan fungsi waktu (time-function mapping) atau pemetaan proses (process mapping). Dengan pemetaan fungsi waktu, titik-titik mengindikasikan aktivitas dan panah-panah mengindikasikan arah aliran dengan waktu pada sumbu horizontalnya. Jenis analisis ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan dalam hal langkah tambahan, pengulangan dan keterlambatan yang tidak perlu.

Pemetaan aliran nilai
Satu variasi dari pemetaan fungsi waktu adalah pemetaan aliran nilai (value stream mapping, VSM). Namun, pemetaan aliran nilai mengambil bentuk yang lebih lebar di mana nilai ditambahkan (dan tidak ditambahkan) pada keseluruhan proses produksi, termasuk rantai pasokan. Namun, pemetaan aliran nilai mengembangkan analisis ini kembali ke pemasok. Pemetaan aliran nilai tidak hanya memperhitungkan proses, tetapi juga keputusan manajemen dan sistem informasi yang mendukung proses tersebut.

Diagram proses
Diagram proses (process charts) menggunakan simbol, waktu, dan jarak untuk mendapatkan cara yang objektif dan terstruktur untuk menganalisis dan mencatat berbagai aktivitas yang membentuk sebuah proses. Diagram ini memusatkan perhatian pada aktivitas penambahan nilai.

Perencanaan pelayanan
Produk dengan tingkat pelayanan tinggi mungkin membutuhkan penggunaan teknik pemrosesan kelima. Perencanaan pelayanan (service blueprinting) merupakan teknik analisis proses yang memusatkan perhatian kepada pelanggan dan interaksi penyedia layanan dengan pelanggannya
Kelima perangkat analisis proses ini masing-masing memiliki kekuatan dan keragamannya tersendiri. Diagram alir merupakan cara yang tepat untuk menggambarkan keseluruhan proses dan mencoba untuk memahami sistem secara keseluruhan. Pemetaan fungsi waktu menambahkan ketepatan dan faktor waktu untuk analisis secara makro. Pemetaan aliran nilai melingkup di luar organisasi langsung hingga pelanggan dan pemasok. Diagram proses dirancang untuk menyediakan pandangan proses secara lebih terperinci dengan menambahkan beberapa hal, seperti waktu untuk penambahan nilai ( value-added time), penundaan, jarak, penyimpanan, dan lainnya. Di lain pihak, perencanaan pelayanan dirancang untuk membantu memusatkan perhatian pada bagian interaksi pelanggan dalam proses. Karena interaksi pelanggan sering merupakan variabel penting dalam desain proses sekarang, kita akan telaah beberapa aspek tambahan dari desain proses.

DESAIN PROSES PADA SEKTOR JASA
Karena Interaksi konsumen seringkali merupakan variable penting dalam desain proses terutama pada sektor jasa maka hal ini akan dikaji lebih lanjut dalam sub topik ini. Walaupun interaksi dengan konsumen seringkali memberikan pengaruh buruk pada kinerja proses, tetapi sektor jasa menjadikan interaksi dan cusomization menjadi kebutuhan penting. Mengenali keinginan konsumen yang unik menjadikan manajer opersaional mendisain proses untuk memenuhi persyaratan khusus ini agar proses menjadi efektif dan efisien.

Interaksi Pelanggan dan Desain Proses
Berbagai Teknik untuk Meningkatkan Produktivitas Jasa

Strategi
Teknik
Contoh
Pemisahan
Membuat struktur pelayanan sehingga pelanggan harus pergi ke tempat layanan ditawarkan
Pelanggan bank datang ke manajer untuk membuka tabungan baru, ke petugas kredit untuk meminta pinjaman, dan ke kasir untuk menyetorkan uang.

Swalayan
Swalayan sehingga pelanggan melihat, membandingkan, dan menilai sendiri  

Supermarket dan departement store
Penudaan
Kustomisasi saat pengantaran               

Kustomisasi mobil van saat pengantaran, bukan saat produksi
Fokus
Membatasi hal-hal yang ditawarkan        
Menu yang terbatas pada restoran
Modul
Pilihan jasa yang moduler
Produksi moduler           

Pilihan investasi dan asuransi. Modul paket makanan di restoran
Otomatisasi
Menmindahkan jasa yang dapat diotomatisasi
ATM
Penjadwalan
Penjadwalan karyawan yang tepat
Penjadwalan karyawan penjualan tiket dengan selang waktu 15 menit di maskapi penerbangan
Pelatihan
Menjelaskan pilihan layananMenjelaskan bagaimana menghindari masalah              
Konsultasi investasi, direktur pemakamanPetugas pemeliharaan purnajual

Peluang untuk Meningkatkan Proses Jasa

Tata Letak Deain tata letak merupakan satu kesatuan  dalam banyak proses jasa, terutama  pada toko eceran, restoran, dan perbankan. Pada toko retail, tata letak tidak hanya memamerkan produk, tetapi juga mendidik pelanggan dan meningkatkan nilai produk. Di restoran, tata letak dapat meningkatkan pengalaman makan malam sekaligus membrikan aliran yang efektif antara area bar, dapur, dan tempat makan. Pada bank, tata letak menyajikan keamanan sekaligus aliran kerja dan kenyamanan pribadi. Karena tata letak merupakan satu kesatuan dari banyak jasa, penyajian tata letak yang baik menghasilkan peluang yang kontinu untuk mendatangkan pesanan.

Sumber Daya Mnausia Karena ada begitu banyak jasa yang mencakup interaksi langsung dengan pelanggan, permasalahan sumber daya manusia dari segi perekrutan dan pelatihan merupakan  hal penting dalam proses  jasa. Sebagai tambahan, tenaga kerja yang berkomitmen yang mempunyai fleksibelitas ketika jadwal dibuat dan dilatih-silang untuk mengisi kekosongan ketika suatu proses membutuhkan karyawan bukan penuh waktu, dapat berpengaruh sangat besar terhadap kinerja keseluruhan proses.

PEMILIHAN PERALATAN DAN TEKNOLOGI

Pada akhirnya keputusan strategi proses tertentu membutuhkan keputusan mengenai peralatan dan teknologi yang akan digunakan keputusan tentang hal tersebut menjadi rumit karena terdapat  banyak metode alternative pada semua fungsi operasi. Akan tetapi, yang paling penting dijadikan patokan adalah konsep Fleksibelitas  yaitu kemampuam untuk merespon dengan sedikit pengorbanan waktu, biaya, nilai konsumen. Hal ini dapat diartikan peralatan yang digunakan bersifat moduler dapat dipindahkann dan murah.

TEKNOLOGI PRODUKSI

Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan produktifitas dan dapat diterapkan disemua sektor yang menghasilkan barang maupun jasa. Dalam bahasan ini akan dikenalkan sembilan area teknologi yaitu:
1. Teknologi Mesin
Banyak kegiatan operasional menggunakan mesin untuk pemotongan, pengeboan, penggilingan. Dalam era komputerisasi sekarang ini telah banyak diciptakan cara pengendalian mesin yang baru menggunakan CHIP computer seperti CNC (computer numerical control ) yaitu permesinan yang memiliki computer dan memori sendiri.
2.  Automatic Identification Systems (AISs) dan RFID
Peralatan baru dari CNC hingga ATM (automatic teller machine) dikendalikan dengan sinyal elektronik digital. Pembuatan data secara digital dillakukan melalui komputerisasi diantaranya dengan AISs (Auutomatic Identification System) yang membantu memindahkan data menjadi bentuk elektronik yang mudah untuk dimanipulasi.
Karena biayanya yang rendah dan penggunaannya yang terus meluas, radio frequency identification (RFID) perlu diperhatikan secara khusus. RFID adalah rangkaian terintegrasi dengan antena kecilnya sendiri yang menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan sinyal dalam jarak terbatas-beberapa yard. Kartu RFID ini 9kadang disebut rangkaian RFID) menyediakan identifikasi unik yang memungkinkan pelacakan dan pemonitoran bagian, palet, orang, dan hewan apa pun yang bergerak. RIFD tidak harus dalam jarak pandang  antara pembaca dan kartunya.
3.       Pengendalian proses
Pengendalian proses adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan proses fisik.

Berikut sistem pengendalian proses bekerja dalam beberapa cara, tetapi yang biasanya :
·         Sensor mengumpulkan data
·         Perangkatnya membaca data pada periode tertentu, mungkin sekali setiap menit atau setiap detik
·         Pengukuran diubah menjadi sinyal digital yang dikirimkanpada sebuah komputer digital.
·         Program komputer membaca file 9data digital), kemudian menganalisis data,.
·         Output yang dihasilkan terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk pesan pada layar komputer atau printer, sinyal yang memerintahkan motor  untuk mengubah setelan katup, lampu peringatan atau sirene, diagram SPC, atau skema tertentu .
4.       Sistem Visi
Sistem Visi adalah penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran pemeriksaan.  Sebagai contoh, sistem visi digunakan untuk memeriksa kentang goreng sehingga cacat dapat dikenali saat kentang berada dalam lini produksi.
5.       Robot
Robot adalah sebuah mesin yang fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengganti tenaga manusia bekerja melalui syaraf elektronik yang menjalankan sejumlah motor saklar. Sebagai contoh, Ford menggunakan robot untuk melakukan 98% proses pengelasan pada mobil-mobilnya.
6.       Automated Storage and Retrieval Systems (ASRSs)
Adalah gudang yang dikendalikan computer yang menempatkan komponen secara otomatis dari dab menuju tempat tertentu dalam gudang. Sistem ini biasa digunakan dalam fasilitas distribusi perdagangan eceran, seperti Wal-Mart, Tupperware, dan Benetton. Sistem ini juga digunakan di area persediaan dan pengujian dari perusahaan manufaktur.
7.       Automated Guided Vehicle (AGVs)
Adalah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang digunakan untuk memindahkan bahan. AGV juga digunakan di perkantoran untuk mengantar makanan.
8.       Flexible Manufacturing Systems (FMSs)
Adalah sebuah system yang menggunakan sebuah sel kerja otomatis yang dikendalikan oleh sinyal elektronik dari sebuah computer induk.
9.       Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Adalah sebuah sistem manufaktur dimana CAD, FMS, pengendalian persediaan, gudang danpengiriman dipadukan. Merupakan perluasan dari Flexible Manufacturing System (FMS). FMS dan CIM mengurangi perbedaan antara produksi dengan volume rendah variasi tinggi dengan produksi dengan volume tinggi variasi rendah. Teknologi informasi menjadikan FMS dan CIM mengatasi meningkatnya variasi yang bersamaan dengan meningkatnya volume.

TEKNOLOGI DI SEKTOR JASA

Perkembangan teknologi yang cepat juga terjadi di sektor jasa, yang mana menyangkut peralatan diagnosa elektronik pada sebuah bengkel mobil, peralatan kesehatan, sampai peralatan yang digunakan di bandara dalam jasa penerbangan. Berikut table yang menyajikan contoh teknologi pada bidang jasa.

REKAYASA ULANG PROSES
Tabel:  Contoh-contoh dampak teknologi pada industri jasa
Industri Jasa
Contoh
Jasa Keuangan 


Pendidikan        


Layanan umum  dan
Pemerintah
 Restoran dan   



Komunikasi
 Hotel   


Perdagangan grosir/ Eceran               

Transportasi      
Pemliharaan


Penerbangan    
Kartu debit, transfer via ATM, transaksi saham via internet

Majalah elektronik, jurnal online, penugasan interaktif melalui Web CT dan Blackboard.


Truk sampah otomatis, scanner bom, surat optikal dan pemindai bom, sistem peringatab bahaya banjir.
Pesanan  dari pramusaji ke dapur secara nirkabel, robot penjagal, transponder pada mobil yang mencatat penjualan pada fasilitas drive-thru

TV interaktif, Penerbitan elektronik
Check-in/ check out secara elektronik, sistem penguncian elektronik
  

Terminal POS, e-commerce, data dengan barcode, komunikasi elektronik antara toko pemasok, data dengan barcode

Loket tol otomatis, system navigasi dipandu satelit
Sistem informasi kesehatan online, system pengawasan pasien secara online

Perjalanan tanpa tiket, penjadwalan, pembelian melalui internet

Rekayasa ulang (process reenginering) adalah proses pemikiran kembali dan mendisain ulang bisnis secara radikal untuk membawa peningkatan kinerja secra dahsyat. Hal ini dilakukan karena kedinamisan yang ada dimana konsumen, teknologi, maupun bauran produk berubah. Rekayasa ulang proses (process reenginering) yang efektif tergantung pada evaluasi ulang tujuan proses dan mendata ulang asumsi yang digunakam, ini dapat berjalan apabila proses dasar dan tujuannya dikaji ulang. Process reenginering juga memusatkan perhatian pada aktifitas yang mempunyai fungsi bersilang. Karena manajer sering bertanggung jawab pada fungsi “khusus” aktifitas yang melintas dari satu fungsi lain dapat diabaikan. Yang penting proses ini memusatkan perhatian pada perbaikan secara dasyat dalam hal biaya, waktu dan nilai konsumen.

ETIKA DAN PROSES PROSES RAMAH LINGKUNGAN

Banyak perusahaan menemukan kesempatan dalam proses produksi yang dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Kesempatan tersebut sangat beragam, mulai dari aktivitas yang dipandang oleh masyarakat sebagai suatu yang etis dan merupakan tanggung jawab sosial, hingga tindakan yang diatur secara hukum, seperti pencegahan polusi. Aktivitas-aktivitas ini meliputi pemusatan perhatian pada permasalahan seperti penggunaan sumber daya yang efisien, pemgurangan limbah produk sampingan, pengendalian buangan kendaraan, dan daur ulang.
Manajer operasi tetap cukup peka terhadap lingkungan sekaligus mencapai  strategi diferensiasi, bahkan strategi berbiaya rendah. Berikut adalah empat contohnya.
Perusahaan kosmetika Inggris, Body Shop, telah mendiferensiasi produknya sukses dengan menekankan kepekaan terhadap lingkungan. Body Shop mencari desain, pengembangan, dan strategi pengujian produk yang diyakininyabertanggung jawab secara sosial. Hal ini meliputi bahan yang ramah lingkungan dan tidak melakukan pengujian.
Ben dan Jerry mewujudkan citra perusahaan yang bertanggungjawab secara sosial (dan menghemat $ 250.000 per tahun) dengan hanya menggunakan penerangan hemat energi.
Standard Register, seperti yang telah dijelaskan contoh 1, menghasilkan limbah kertas hampir 20 ton hanya dari lubang kertas perbulannya yang menciptakan permasalahan limbah yang besar. Namun, perusahaan tersebut mengembangkan cara mendaur ulang limbah kertas, sebagaimana juga alumunium dan perak dari proses pembuatan plat yang ditunjukkan dalam diagram alir.
Anheurser-Busch menghemat biaya energi dan penanganan limbah  sebesar $30 juta per tahun menggunakan air limbah pabrik yang telah diproses untuk menghasilkan gas yang digunakan sebagai tenaga dalam proses pembuatan birnya St.Louis.
Berbagai proses dapat menjadi ramah lingkungan dan dibuat bertanggung jawab secara sosial, sekaligus mengkontibusikan strategi yang menguntungkan.

MENGELOLA KUALITAS


Definisi Kualitas

Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.

Pengaruh Kualitas

Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas itu penting, yaitu:
-  Reputasi Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
-  Kehandalan Produk.
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya:Consumer Product Safety Act.
-  Keterlibatan global.
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global.

Biaya Kualitas

Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:
-  Biaya Pencegahan
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.
- Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa.
- Kegagalan internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin rusak
- Biaya eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh:rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas.

Etika dan Manajeman Kualitas

Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman, dan berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang terpenting. Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya peraturan pemerintah.
Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan etis. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tangggung jawab untuk setiap produk berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka pasarkan kepada masyarakat.
Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja, pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua orang.

Standar Kualitas Internasional

ISO 9000

Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.
Sertifikasi ISO 9000
Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya.

ISO 14000

Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti dengan dikembangkannya ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang mengandung lima elemen pokok: manajemen lingkungan, audit, evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.

 TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas,  yaitu
1)  Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
2)  Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
3)  Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
4)  Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Manfaat Program TQM

TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
1)        Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
2)        Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
3)        Kepuasan pelanggan terjamin.

Perbaikan Berkesinambungan

TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah setiap aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.

Six Sigma

Six sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatu strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena mengikuti six sigma improvement model formal, dan sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control/SPC) untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.

 Pemberdayaan Pekerja

Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi. Secara konsisten, literatur bisnis menyatakan 85% permasalahan kualitas terletak pada bahan dan proses, bukan pada kinerja pekerja. Oleh karena itu, tugas yamg diperlukan adalah merancang peralatan dan proses yang dapat memproduksi kualitas yang diinginkan.
Saat terjadi ketidakcocokan kualitas, kesalahannya jarang terletak pada para pekerja. Entah produknya dirancang dengan salah atau pekerjanya tidak dilatih dengan benar. Walaupun pekerja dapat membantu menyelesaikan masalah, jarang terjadi kasus dimana pekerja yang menyebabkan masalah tersebut.
Teknik untuk memberdayakan pekerja yaitu :
1.Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja
2.Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung
3.Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja di bagian produksi
4.Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi
5.Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-lingkaran kualitas

Benchmarking

Benchmarking merupakan pemilihan standar kinerja yang mempresentasikan kinerja terbaik dari suatu proses atau aktivitas. Benchmarking meliputi pemilihan standar produk, jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas serupa dengan proses atau aktivitas Anda. Langkah menetapkan benchmark antara lain:
1.Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark
2.Membentuk tim benchmark
3.Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark
4.Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark
5.Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark
Ukuran-ukuran kinerja khusus yang digunakan dalam benchmark meliputi persentase cacat, biaya per unit atau per pesanan, waktu proses per unit, waktu respon layanan, imbal hasil investasi, tingkat kepuasan pelanggan, dantingkat ingatan pelanggan.
Benchmarking internal dilakukan saat sebuah organisasi cukup dan memiliki bayak divisi atau unit bisnis. datanya biasanya jauh lebih mudah diakses daripada data dari luar perusahaan luar dan terdapat suatu unit internal yang memiliki kinerja lebih tinggi dan dapat diteladani.

Just in Time (JIT)

Konsep JIT diadakan untuk perbaikan berkesinambungan dan penyelesaikan masalah. Dalam konsep JIT, barang diproduksi dan diantarkan saat mereka dibutuhkan (saat ada permintaan). JIT berkaitan dengan kualitas dalam tiga hal:
1.JIT memangkas biaya kualitas. Hal ini terjadi karena rework, scrap, investasi persediaan dan biaya akibat barang yang rusak berkaitan langsung dengan persediaan yang ada. Dengan penerapan JIT berarti hanya terdapat sedikit persediaan, biayanya juga lebih rendah. Selain itu, persediaan menyembunyikan kualitas yang buruk.
2.JIT meningkatkan kualitas. Karena  mempersingakat lead time, JIT juga menjaga bukti kesalahan tetap baru dan membatasi jumlah sumber kesalahan yang potensial. Oleh karena itu, JIT menciptakan sebuah sistem peringatan akan adanya permasalahan kualitas, baik dalam perusahaan maupun dengan para penjual.
3.Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta sistem JIT yang lebih baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki persediaan adalah melindungi kinerja produksi yang buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka JIT membuat perusahaan dapat mengurangi semua biaya yang terkait pada persediaaan.

Konsep Taguchi

Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality robustness), fungsi kerugian kualitas (quality loss function-QLF) dan kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality)
Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah produk yang dapat diproduksi secara beragam dan konsisten dalan segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan bukan menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan mengganggu kualitas produk.
Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk semakin jauh dengan  keinginan pelanggan. Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya yang dianggap sebagai biaya bagi masyarakat. Kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality) merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.

Perangkat TQM

1.Lembar periksa, adalah suatu formulir yang dirancang untuk mencatat data. Karakteristik
•Data dapat dicatat dengan mudah
•Data dapat dipahami dengan mudah
•Mencegah terjadinya data hilang (missing data)
•Dapat menentukan sumber persoalan
•Memungkinkan pemecahan persoalan dengan cepat
•Dipakai untuk memeriksa beberapa item secara bersamaan
•Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan data

1.Diagram sebar, menunjukkan hubungan antara dua pengukuran.
Langkah-langkah pembuatan Diagram Tebar
1.Langkah 1: Kumpulkan data dan masukkan dalam table
2.Langkah 2: Gambarkan sumbu tegak dan sumbu datar beserta skala dan keterangannya
3.Langkah 3: Gambarkan titik-titik koordinat data tersebut

1.Diagram sebab-akibat (diagram Ishikawa/diagram tulang ikan), adalah sebuah teknik skematik yang digunakan untuk mengetahu letak-letak masalah kualitas yang mungkin.
Manfaat:
1.Mengorganisasikan dan menghubungkan faktor-faktor
2.Sebagai sarana untuk urun pendapat (brainstorming)
3.Melibatkan setiap orang yang terkait
Kekurangan:
1.sangat kompleks
2.Memerlukan dedikasi dan kesabaran
3.Bisa jadi sulit dalam memfasilitasinya
4.Diagram pareto, adalah sebuah metode untuk metode untuk mengelola kesalahan, masalah, atau cacat guna membantu memusatkan perhatian untuk upaya penyelesaian masalahnya. Prosedur:
•Tetapkan klasifikasi data
•Tentukan kerangka  waktu
•Kumpulkan data
•Rangking penyebab-penyebab (causes)
•Bangun Tabel
•Gambarkan Histogram

1.Diagram alir (flow chart), diagram kotak yang secara grafis menggambarkan sebuah proses atau sistem. Manfaat:
•Untuk memahami proses
•Mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan
•Membantu pekerja untuk mengetahui, dimana posisi mereka di dalam proses
•Membangkitkan dukungan melalui partisipasi

1.Histogram
Histogram merupakan alat yang menggambarkan penyebaran distribusi frekuensi, yaitu pengaturan data berdasarkan magnitude, berupa grafik balok. Balok-balok yang terdapat dalam histogram dihasilkan dari persamaan sturge yang memberikan jumlah kelas-kelas data yang terdapat dalam grafik histogram setelah kita mendapatkan perkiraan jumlah kelas, dapat diperoleh interval kelas dengan membagi range data dengan jumlah kelas yang diperoleh.
Statistical Process Control (SPC) atau Pengendalian Proses Statistikal adalah seperangkat alat pemecahan masalah yang baik, berguna dalam mencapai stabilitas proses dan memperbaiki kapabilitas melalui pengurangan variabilitas.

Peranan Inspeksi
Sebuah sistem operasi yang baik mempunyai suatu pengendalian atas proses yang dilakukan. Tugas manajemen operasi bukan hanya membuat sistem-sistem, namun juga memastikan sistem tersebut memenuhi standar dengan inspeksi. Inspeksi ialah suatu cara memastikan operasi telah mencapai kualitas yang diharapkan.
Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, perabaan, penimbangan, atau pemeriksaan produk dengan tujuan menemukan proses yang buruk sesegera mungkn. Perlu diingat, inspeksi tidak memperbaiki kekurangan dalam sistem atau atau cacat pada produk atau mengubah suatu produk dan meningkatkan nlainya. Inspeksi hanya berfungsi menemukan kekurangan atau cacat.
Inspeksi utamanya berfokus pada dua masalah besar, yaitu (1) Kapan inspeksi dilakukan dan (2) Dimana inspeksi dilakukan. Memutuskan kapan dan dimana inspeksi dilakukan bergantung pada jenis proses dan nilai tambah pada setiap tahap. Inspeksi dapat dilakukan pada salah satu tuitik berikut:
1.Di pabrik pemasok saat pemasok melakukan proses produksi
2.Saat menerima produk dari pemasok (supplier)
3.Sebelum melakukan proses yang mahal dan tidak dapat dikembalikan
4.Selama tahap-tahap proses produksi
5.Saat produk selesai dibuat
6.Sebelum pengantaran ke konsumen
7.Pada titik kontak dengan pelanggan

Meski begitu, inspeksi bukanlah solusi sempurna yang tidak memiliki kekurangan. Pada suatu percobaan, 110 produk cacat digabungkan dengan lot produk yang sempurna kemudian dilakukan inspeksi. Hasilnya, pada inspeksi pertama, pengawas hanya menemukan 68 barang cacat, tiga kali tahap inspeksi untuk menemukan 30 barang cacat berikutnya, dan 2 barang cacat tidak pernah ditemukan. Karena itu, proses yang baik dan pemberdayaan pekerja merupakan solusi yang lebih baik daripada melakukan inspeksi.
Inspeksi terbaik adalah inspeksi yang dilakukan pada sumber produksi. Hal ini disebut inspeksi sumber. Idenya adalah setiap pemasok, proses, dan pekerja memperlakukan langkah berikutnya dalam proses sebagai pelanggan sehingga memastikan produknya tiba dengan sempurna di pelanggan sebenarnya.
Inspeksi dapat dibantu dengan dengan penggunaan daftar periksa dan pengendalian seperti perangkat yang aman dari kesalahan yanag disebutpoka-yoke. Poka-yoke adalah alat atau teknik bebas kesalahan yang memastikan produksi produk yang baik setiap saat. Contohnya mulut selang pompa bensin, ukuran standar kartos kentang gorang di McDonald’s, dan perlatan paket operasi di rumah sakit.
Pada organisasi berorientasi jasa, titik inspeksi ditetapkan pada lokasi yang luas. Inspeksi terbagi dua berdasarkan karakteristik kualitas. Inspeksi atributadalah inspeksi yang menggolongkan barang cacat atau baik tanpa mencantumkan keterangan derajat kecatatan. Inspeksi variabel adalah inspeksi yang menggolongkan barang ke dalam suatu kontinum seperti dimensi, ukuran, berat, kecepatan, dan kekuatan

DESAIN PRODUK dan JASA


SELEKSI BARANG DAN JASA

Pilihan Produk

Pilihan manajemen : Seleksi, Ketentuan dan Desain atas Barang dan Jasa yang akan dijual

Seleksi produk : kegiatan pemilihan barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
Contoh : RS mengkhususkan pada jenis pasien tertentu à dibutuhkan keputusan untuk memilih jenis pelayanan yang akan ditawarkan

Keputusan produk mempunyai implikasi besar pada fungsi operasi/produksi karena keputusan produk akan mempengaruhi:

  • biaya peralatan,
  • modal,
  • desain tata letak,
  • kebutuhan ruang,
  • keahlian orang-orang,
  • bahan mentah dan
  • proses


Munculnya Produk Baru

Lima faktor yang mempengaruhi peluang pasar :

Perubahan ekonomi : jangka pj àkekayaan masyarakat; jk pndk : merubah siklus dan harga
Perubahan sosiologi dan demografi : merubah ukuran rumah, apartemen dan mobil
Perubahan teknologi : memungkinkan segala sesuatu berubah
Perubahan politik : perubahan persetujuan perdagangan, tarif dan kontrak pemerintah
Perubahan lain-lain : muncul dari dinamika pasar, standar profesi, pemasok dan penyalur

Manajer operasi harus menyadari faktor-faktor tersebut dan mengantisipasi perubahan terhadap adanya peluang untuk : produk baru, volume produk dan bauran produk

Kehidupan Suatu Produk

Siklus hidup produk (product life-cycle) terdiri atas 4 fase :


  •  Perkenalan
  •  Pertumbuhan
  •  Kedewasaan
  •  Penurunan

Tugas Manajer Operasi : mendesain sistem yg dapat membantu mengenalkan produk baru dengan sukses.

Organisasi perlu terus-menerus memperkenalkan produk baru agar dapat bertahan hidup.

Delapan Tahap Pengembangan Produk

1. Ide : bersumber dari  perubahan lingkungan teknologi, demografi, ekonomi,  politik
2. Persyaratan yang harus dipenuhi di pasar : pendekatan yang diperlukan untuk memuaskan konsumen
3. Spesifikasi fungsional : bagaimana cara kerja produk tersebut
4. Spesifikasi produk : bagaimana produk akan dibuat
5. Ulasan desain : bagaimana produk akan dibuat secara ekonomis dan kualitas
6. Pengujian pasar : apakah produk memenuhi keinginan pasar
7. Pengenalan produk : produk diantar ke konsumen
8. Evaluasi : berhasil atau tidak

(catatan : 2 s/d 8 termasuk dalam lingkup Kelompok Pengembangan Produk, sedangkan 3 s/6 termasuk dalam lingkup Kelompok Rancangan untuk Manufacturability dan Rekayasa Nilai)

Kompetisi Berbasis Waktu

  • Siklus hidup produk makin singkat pengembangan produk jadi penting
  • Pengembangan produk yang cepat àlebih menguntungkan à lebih unggul
  • Keunggulan berbasis waktu (Time-based Competitiveness)

PENGEMBANGAN PRODUK

Pendekatan


  • Kelompok kerja pengembangan produk : bertanggungjawab untuk mengubah produk (marketability, manufacturability dan serviceability). Rekayasa serempak (consurent engineering) menyangkut pengembangan produk yang lebih cepat dengan dilakukannya tindakan terpadu atas berbagai aspek pengembangan produk
  • Kelompok kerja desain untuk produksi 
  • Kelompok kerja perekayasa nilai dan kenadalan produksi : peningkatan desain dan spesifikasi pada tahap penelitian, pengembangan, perancangan dan produksi


Manfaat desain rekayasa nilai dan keandalan produk :


  • Penurunan kerumitan produk
  • Standarisasi tambahan atas produk
  • Peningkatan aspek fungsional produk
  • Desain metode kerja yang lebih baik
  • Keamanan kerja yang lebih baik
  • Peningkatan keandalan produk
  • Rancangan untuk memperoleh produk yang handal


Kelompok kerja yang sukses mempunyai :


  • Dukungan dari manajemen puncak
  • Kepemimpinan yang memenuhi syarat dan berpengalaman
  • Organisasi formal dari kelompok tersebut
  • Program pelatihan untuk mengajarkan keahlian dan teknik pengembangan produk
  • Kelompok yang beragam dan bekerjasama
  • Pengalokasian staf, pendanaan, dan bantuan penjualan yang cukup


Rancangan Mutu Handal menuntut bahwa suatu produk harus didesain agar variasinya kecil dlam produksi atau dalam proses perakitan tidak berdampak negatif pada produk

NILAI PRODUK


  • Manajer operasi harus memberi perhatian khusus pada unit produk yang prospeknya paling baik
  • Prinsip Pareto : sumberdaya harus diinvestasikan pada sejumlah pos penting yang sedikit
  • Analisis Produk Berdasarkan Nilai : mengidentifikasi produk yang diurut ke bawah mulai dari kontribusinya yang terbesar.
  • Laporan urutan produk berdasarkan nilainnya memungkinkan manajemen mengevaluasi strategi alternatif yang mungkin diterapkan untuk setiap produk, temasuk :

o   Arus kas yang meningkat
o   Peningkatan penetrasi pasar
o   Penurunan biaya

  • Laporan urutan produk juga memberitahu manajemen produk mana yang tidak seharusnya dijual dan yang investasinya perlu ditambah


DEFINISI DAN DOKUMENTASI PRODUK

·         Definisi barang atau jasa sesuai fungsinya (apa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen)
·         Produk dirancang agar fungsi yang dapat dimanfaatkan konsumen dapat dicapai
·         Pilihan yang dihadapi manajemen : bagaimana cara produk melakukan fungsinya
·         Spesifikasi umum barang dan jasa diperlukan untuk memastikan produksi yang efisien
·         Tataletak peralatan dan kualifikasi SDM ditentukan setelah dilakukan pendefinisian, perancangan dan pendokumentasian barang dan jasa
·         Setiap organisasi membutuhkan dokumen untuk mendefinisikan produknya
·         Komponen produk dinyatakan dengan gambar teknik (engineering drawing) yang menampilkan dimensi, toleransi, bahan mentah dan bentuk jadi dari suatu komponen (Gbr 4.6) dan kemudian dimasukkan ke dalam struktur produk (bill-of-material) pada Gbr. 4.7

Membuat atau Membeli

·         Keputusan untuk membuat sendiri atau membeli komponen
·         Keputusan membuat : komponen apa yang akan diproduksi
·         Keputusan membeli : komponen apa yang akan dibeli
·         Produk standar dapat dibeli dan tidak memerlukan gambar teknik ataupun struktur produk karena spesifikasinya dianggap cukup

Teknologi Kelompok

·Gambar teknik yang modern mencakup aturan fasilitasi teknologi kelompok.
· Teknologi kelompok mengharuskan suatu kelompok diidentifikasikan lewat skema pemberian kode yang memberikan spesifikasi jenis proses dan parameter proses tersebut
· Penerapan teknologi kelompok mengarah kepada :
o   Perbaikan desain
o   Penurunan jumlah bahan mentah dan pembelian
o   Penyederhanaan perencanaan dan pengendalian produksi
o   Perbaikan jalur proses dan penggunaan mesin
o   Pengembangan sel kerja
o   Penurunan waktu pemasangan alat, bahan dalam proses dan waktu produksi

DOKUMENTASI PRODUK

·Selain produk harus diseleksi dan didesain, produk tersebut juga harus disertai dengan dokumentasi.

·Gambar perakitan : visualisasi produk berdimensi tiga (gambar isometrik), lokasi relatif komponen digambar menurut keterkaitan antar konponen untuk menunjukkan bagaimana perakitan tersebut dilakukan.

·Diagram perakitan : bentuk skematis cara merakit sebuah produk. Komponen yang dibuat, dibeli atau dibuat dan dibeli dapat ditunjukkan oleh suatu diagram perakitan.

·Lembar rute/lembar proses : memuat daftar operasi (termasuk perakitan dan inspeksi) yang diperlukan untuk memproduksi komponen dengan bahan baku yang dispesifikasi pada BoM (Bill-of-Material).

·Perintah kerja : lembar instruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu dengan jadual tertentu

·Pemberitahuan perubahan teknis : mengubah beberapa aspek dari definisi atau dokumentasi produk.

·Manajemen konfigurasi (membahas identifikasi, pengendalian dan dokumentasi produk):  sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi secara akurat konfigurasi produk yang terencana dan berubah-ubah, dan tetap bisa melakukan pengendalian dan keabsahan dari perubahan

DESAIN PRODUK JASA

·Produk jasa terkait dengan interaksi konsumen, baik pada tahap desain maupun tahap penyerahan produk.

·Bagian besar dari biaya dan mutu jasa didefinisikan pada tahap desain àdesain yang menurunkan biaya dan meningkatkan mutu produk.

·Pendekatan pertama, desain produk sedemikian rupa sehingga penyesuaian produk dengan keinginan konsumen yg dapat dilakukan belakangan.

·Pendekatan kedua, membuat modul produk agar penyesuaian dilakukan dengan cara membolakbalik modul tersebut.

·Pendekatan ketiga, mendesain produk dengan membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil dab mengidentifikasikan menjadi bagian yang bisa diotomatisasikan atau dikurangi interaksinya dengan konsumen.

·Pendekatan keempat, memfokuskan desain pada titik-titik terkesan (moment of truth): saat yang menunjukkan kesan mendalam yang bisa  meningkatkan atau mengurangi harapan konsumen.

 KEANDALAN PRODUK

·Tingginya keandalan produk memberikan dampak positif pada kepuasan konsumen

·Keandalan : probabilitas satu komponen (beberapa komponen yang saling terkait) dapat berfungsi dengan tepat dalam jangka waktu tertentu

·Meningkatkan keandalan atau menurunkan kemungkinan kegagalan dilakukan dengan cara :

  • Meningkatkan keandalan komponen
  • Memberikan unsur pendukung


Keandalan Komponen

·Keandalan sistem : hasil perkalian keandalan masing-masing komponennya. Kenadalan dicerminkan oleh probabilitas.

·Asumsinya : keandalan suatu komponen tidak tergantung pada keandalan komponen lainnya
Rumusnya : Rs = R1 x R2 x R3 x … x Rn,  dimana :
Rs = Keandalan sistem
1, 2,3, ..,n = komponen sistem
Contoh :  Sebuah bank memproses permohonan pinjaman melalui tiga petugas yang diatur menjadi  R1 à R2 à R3 àRs, dimana R1 = 0,90, R2=0,80 dan R3=0,99. Keandalan proses pinjaman Rs = 0,90 x 0,80 x 0,99 = 0,713 atau 71,3%

Memberikan Unsur Pendukung

·Unsur pendukung diberikan jika satu komponen gagal berfungsi dan sistem mempunyai jalan ke komponen lain.

·Untuk meningkatkan keandalan sistem à tambahkan unsur pendukung sehingga kenadalan sistem = probabilitas berfungsinya komponen pertama + probabilitas berfungsinya komponen pendukung dikalikan dengan probabilitas kebutuhan diadakannya komponen pendukung
Contoh : keandalan suatu sistem 0,80 dan unsur pendukung berupa komponen lain dengan keandalan 0,80 bagaimana dengan keandalan sistem tersebut ? Rs = R1 + (R2)(1-R2) = (0,80) + (0,80)(0,2) = 0,80 + 0,16 = 0,96



TRANSISI KE PROSES PRODUKSI

·Pada tahap ini, produk yang diinginkan konsumen telah diseleksi, didesain dan didefinisikan.
·Produk telah berubah dari ide menjadi definisi fungsional kemudian menjadi prototipe
·Bagaimana kelanjutan pengembangan, produksi atau malah gak jadi apa-apa
·Tugas manajemen modern adalah mengetahui proses transisi ke proses produksi

PERAMALAN

Apakah Peramaan itu?

Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historys dan memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu betuk model matematis. Hal ini bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Hal ini bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Hal ini pun dapat diakukan dengan mengguakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

Meramalkan  Horizon Waktu
Horizon waktu terbagi menjadi beberapa kategori.

1. Peramalan jangka pendek. Peramalan ini meliputi jangka waktu hingga 1 tahun,  tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat produksi. 
2. Peramalan jangka menengah. Peramalan jangka menengah atau intermediate umunya mencangkup hitungan bulan hingga tiga tahun. Peramalanini bermanfaat untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran, produksi, anggaran kas, serta menganalisis bermacam-macam rencana opearasi.
3. Peramalan jangka panjang. Umumnya perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merancanakan produk baru, pembelajaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan (litbang). 

Jenis-Jenis Peramalan 

1. Peramalan ekonomi menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangn perumahan, dan indikator perencanaan lainnya. 
2. Peramalan telnologi memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru. 
3. Peramalan permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Permalan ini disebut juga peramalan penjualan yan mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem, penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.